Jumat, 28 Maret 2014

Evaluasi Pembelajaran Matematika



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini merupakan tanggungjawab guru dalam mengembangkan segala potensi yang ada pada siswa. Tujuan pokok proses pembelajaran adalah untuk mengubah tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan disusun oleh guru sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Perubahan tingkah laku itu mencakup aspek intelektual. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan melakukan penilaian ketika melaksanakan proses pembelajaran, guru akan dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan akan memperoleh bahan masukan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Dengan demikian, keefektifan suatu proses pembelajaran banyak ditentukan oleh peran penilaian dalam proses pembelajaran itu sendiri. Furqon (1999) menyatakan bahwa penilaian sebagai salah satu komponen utama proses pembelajaran harus dipahami, direncanakan dan dilaksanakan dalam upaya mendukung keberhasilan peningkatan mutu proses pembelajaran. Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan penilaian dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai alat pemantau tentang keefektifan proses belajar serta kemampuan siswa belajar.
Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, karena itu hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat memperoleh informasi proses kemajuan belajar siswa dan informasi keefektifan pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru yang hanya mengutamakan penilaian hasil tidak akan mendapatkan informasi yang akurat tentang siswa yang benar-benar memahami materi dan siswa yang kurang memahami. Siswa yang dapat menjawab dengan benar suatu persoalan, belum tentu mengetahui bagaimana mendapatkan jawaban tersebut. Penilaian dalam proses pembelajaran lebih dapat berfungsi memberikan informasi tentang siswa yang sudah memahami materi atau yang belum. Dengan demikian perlu diupayakan agar guru melakukan penilaian dalam proses pembelajaran di samping melakukan penilaian hasil belajar.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran matematika?
2.      Apa saja langkah-langkah evaluasi pembelajaran matematika?
3.      Bagaimana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran?
4.      Apa saja yang termasuk ruang lingkup evaluasi pembelajaran?
5.      Apa saja tujuan, jenis, dan fungsi evaluasi pembelajaran?
6.      Bagaimana prosedur pengembangan evaluasi belajar?
7.      Bagaimana cara menyusun kisi-kisi soal?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui serta memahami maksud dari evaluasi pembelajaran matematika
2.      Mengetahui serta mamahami langkah-langkah evaluasi pembelajaran matematika
3.      Mengetahui serta memahami kedudukan evaluasi dalam pembelajaran
4.      Mengetahui serta memahami ruang lingkup evaluasi pembelajaran
5.      Mengetahui serta memahami tujuan, jenis, dan fungsi evaluasi pembelajaran
6.      Mengetahui prosedur pengembagan evaluasi belajar
7.      Mengetahui serta memahami cara menyusun kisi-kisi soal

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Evaluasi Pembelajaran Matematika
Evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978:5). Sesuai dengan pengertian maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses  sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data; berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.
Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran. Norman E. Gronlund (1976) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut: "Evaluation . . . a systematic proocess of determining the extent to which instructional objectives are achie ved by pupils  (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan  atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa).
Dengan kata-kata yang berbeda, tetapi mengandung pengertian yang hampir sama, Wrightstone dan kawan-kawan (1956 : 16) mengemukakan rumusan evaluasi pendidikan sebagai berikut: "Educational evaluation is the estimation of the  growth and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum. " evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kerah  tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum).
Dari rumusan-rumusan tersebut di atas sedikitnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi, khususnya evaluasi pengajaran, yaitu:
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa evaluasi (dalam pengajaran) merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.
Didalam kegiatan  evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang di evaluasi.

B.  Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran[1]
1.    Menyusun Rencana Evaluasi Hasil Belajar
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun dulu perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup enam jenis kegiatan, yaitu:
a.         Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya.
b.         Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi,misalnya apakah aspek kognitif,aspek afektif,ataukah aspek psikomotorik.
c.         Memilih dan menentukan tekhnik yang akan dipergunakan didalam pelaksanaan evaluasi itu akan dilaksanakan dengan teknik tes atau nontes.
d.        Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik,seperti butir soal tes hasil belajar.
e.         Menentukan tolok ukur,norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
f.          Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri.

2.    Menghimpun Data
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran misalnya,dengan menyelenggarakan tes hasil belajar (apabila hasil belajar itu menggunakan teknik tes),atau melakukan pengamatan.wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-instrumen tertentu berupa ranting scale, check list, interview guide atau questionnaire (apabila hasil evaluasi belajar itu menggunakan teknik nontes)

3.    Melakukan Verivikasi data
Data yang telah berhasil dihimpun harus disaring lebih dahulu sebelum diolah. Proses penyaringan itu dikenal dengan istilah penelitian data atau verifikasi data. Verifikasi data yang dimaksud untuk dapat memisahkan data yang “baik” (yaitu data yang akan dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau sekelompok individu yang sedang dievaluasi) dari dat yang “kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).

4.    Mengolah dan Menganalisis Data
Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi. Untuk keperluan itu maka data hasil evaluasi perlu disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat berbicara.

5.    Memberi interpretasi dan menarik kesimpulan
Penafsiran atau interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakikatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisisan itu. Atas dasar evaluasi terhadap data hasil evaluasi itu pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan tertentu. Kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi itu sudah barang tentu harus mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri.

6.    Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Bertitik dari data hasil evaluasi yang telah disusun,diatur,diolah,dianalisis,dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang terkandung didalamnya maka pada akhirnya evaluator akan dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang di pandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi tersebut.

C.  Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik yang bersifat interaktif dan komunikatif anatara pendidik dan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik dikelas maupun diluar kelas, dihadiri pendidik baik secara fisik atau tidak, untuk menegtahui kompotensi yang telah ditentukan.

D.  Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
1.    Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspekif domain hasil belajar
a.       Domain Kognitif
1)   Pengetahuan (knowledge)
2)   Pemahaman (comprehension)
3)   Penerapan (application)
4)   Analisis (analysis)
5)   Evaluasi (evaluation
6)   Sintesis (synthesis)

b.      Domain Efektif
Domain efektif yaitu interilisasi sikapa menuju arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku.


2.    Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspekif system pembelajaran
Untuk mengetahui keefektifan system pembelajaran , ruang lingkup evaluasi pembelajaran yaitu:
a.       Program pembelajaran yang meliputi:
1)   tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar,
2)   isi/materi pembelajaran
3)   metode pembelajaran
4)   media pembelajaran
5)   sumber belajar
6)   lingkungan danpenilaian proses dan hasil belajar.

b.      Proses pelaksanaan pembelajaran meliputui:
1)      kegiatan
2)      pendidik
3)      peserta didik, dan hasil pembelajaran

3.    Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspekif penilaian proses dan hasil belajar, meliputi:
a.         Sikap, kebiasaan, motivasi,minat,dan bakat.
b.        Pengetahuan dan pemahaman peserta didik.
c.         Kecerdasan peserta didik.
d.        Perkembangan jasmani/kesehatan.
e.         Keterampilan

4.    Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspekif penilaian berbasis meliputi:
Kompetensi dasar mata pelajaran dankompetensi rumpun pelajaran.



E.  Tujuan, Jenis dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1.        Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi siswa di sekolah yang menggunakan sistem pengajaran PPSI pada dasarnya dapat digolongkan menjadi empat kategori:
a.       Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasarnya dapat memperbaiki program satuan pelajaran atau proses mengajar.
b.      Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguna sebagai bahan laporan kepada orang tua (pengisian rapor), penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus-tidaknya seorang siswa.
c.       Menempatkan dalam situasi belajar mengajar yang tepat (misalnya dalam penentuan tingkat, kelas, atu jurusan), sesuai dengan tingkat kemampuan atau karakteristik lainnya yang dimiliki siswa.
d.      Menegenal latar belakang psikologis, fisik, dan lingkungan siswa, terutama yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, untuk selanjutnya dapat di gunakan sebagai dasar perbaikan dan pembimbingan.

2.        Jenis dan Fungsi Evaluasi
Jenis evaluasi dan fungsinya dapat digolongkan sebagai berikut:[2]
a.    Penilaian formatif, yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satuan pelajaran, dan fungsinya untuk memperbaiki program satuan pelajar
b.    Penilaian sumatif,  yakni penilaian yang dilakukan tiap caturwulan atau semester (setelah siswa menyelesaikan suatu unit atau bagian adai mata pelajaran tertentu), berfungsi untuk menentukan angka atau hasil belajar siswa dalam tahap-tahap tertentu.
c.    Penilaian penempatan (placement) yang berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
d.   Penilaian diagnostic, berfungsi untuk membantu memecahkan kesulitan belajar siswa.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapian tujuan-tujuan kurikuler
            Fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi:
a.    Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
b.    Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
c.    Untuk keperluan bimbingan dan konseling (KB)
d.   Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan

3.        Prinsip Umum Evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik, maka kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
a.    Kontinutias, yaitu evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu.
b.    Komprehensif, yaitu dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, pendidik harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.
c.    Adil dan objektif, yaitu dalam melaksanakan evaluasi, pendidik harus berlaku adil tanpa pilih kasih.
d.   Koperatif, yaitu dalam kegiatan evaluasi, hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua, peserta didik, sesama pendidik, kepala sekolah termasuk dengan peserta didik itu sendiri.
e.    Praktis, yaitu mudah digunakan, baik oleh pendidik yang mneysun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut.

F.   Prosedur Pengembangan Evaluasi Belajar
Terdiri atas :
1.    Perencanaan evaluasi
a)        Pentingnya analisis kebutuhan karena merupakan alat yang tepat untuk melalukan perubahan yang rasional dan fungsional.
b)        Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar
c)        Menyusun kisi-kisi.

2.    Merevisi dan menyusun daftar instrument, pelaksanaan evaluasi dan monitoring
3.    Pengolahan data dan analisis
4.    Pelaporan hasil evaluasi
5.    Pemanfaatan hasil evaluasi.

G. Menyusun Kisi-kisi Soal
Tujuan penyusunan kisi-kisi soal adalah merumuskan setepat mungkin ruang lingakup, tekanan, dan bagian-bagian tes sehingga perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi sipenyusun tes (Sumadi Suryabrata, 1987 :7).
Dalam penyusunan kisi-kisi soal disusun dalam tabel analisis ganda, sekurang-kurangnya terdiri dari dua aspek, yaitu :
1.    Aspek isi pengetahuan
2.    Aspek tujuan pendidikan

Analisis dari dua aspek ini diperoleh informasi mengenai rincian tingkat kompetensi, sehingga sebaran soal pada tiap pokok bahasan yang menunjang kompetensi tersebut dapat diperhitungkan secara merata.
Dalam kisi-kisi soal ini, dapat dimasukkan dimasukkan pula tingkat kesukaran dan bentuk soal, dengan demikian, dalam satu-satu kisi-kisi tersebut informasi tentang presentase soal yang memiliki tingkat kesukaran tertentu, variasi penggunaan jenis soal, sesuai dengan kompetensi dan tingkat kesukarannya.
Selanjutnya masalah format kisi-kisi soal dapat berkembang sesuai dengan kreasi masing-masing pendidik, namun secara umum prinsip analisis ganda antara isi pengetahuan, aspek psikologik yang diukur dan variasi penggunaan soal baik tingkat kesukarannya maupun bentuk soalnya masih tetap ada.

a.    Memilih tipe-tipe soal
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni:
1)      Kesesuaian antara tipe soal dengan tujuan evaluasi
2)      Kesesuaian antara tipe soal dengan tujuan evaluasi
3)      Kesesuaian antara tipe soal dengan skoring
4)      Kesesuaian antara tipe soal dengan pengolahan hasil evaluasi
5)      Kesesuaian antara tipe soal dengan pengolahan hasil evaluasi
6)      Kesesuaian antara tipe soal dengan administrasi tes yaitu penyelenggaraan dan pelaksanaan tes
7)      Kesesuaian antara tipe soal dengan dana dan kepraktisan

Tipe sosial harus disesuaikan dengan penyelenggaraan evaluasi, masalah waktu, tempat, sistem penyelenggaraan, banyak sedikitnya peserta, siapa saja yang akan mengolah hasil evaluasi tersebut, masalah dana yang disediakan untuk mencetak soal serta pertimbangan kepraktisan seperti kemungkinan soal akan dipakai berkali-kali atau sekali pakai.

b.   Merencanakan taraf kesukaran
Satu hal yang harus diperhitungkan oleh perancang tes adalah mempertimbangkan taraf kesukaran soal. Faktoe yang perlu dipertimbangkan berkaitana dengan tingkat kesukaran butir soal adalah acuan yang digunakan oleh pendidik untuk menentukan keberhasilan belajar/ evaluasi, bila pendidikan mempunyai patokan maka tingkat kesukaran soal hendaknya dibuat dalam radius di sekitar daerah rata-rata.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1.      Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria tertentu. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.      Evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem pembelajaran, yang mencakup komponen input, komponen input instrumental, komponen kurikulum, komponen administratif, komponen proses, dan komponen output. Karakteristik siswa yang dievaluasi dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.
3.       Peranan evaluasi dalam pendidikan yakni menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan, mengukur prestasi siswa, mengevaluasi kurikulum, mengakreditasi sekolah, memantau pemanfaatan dana masyarakat, memperbaiki materi dan program pendidikan. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan dan akreditasi.

B.     Saran
Sebagai seorang calon pendidik, kita harus menguasai metode evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang baik agar kita dapat mengevaluasi siswa dengan baik sehingga penilaian yang diberikan benar-benar objektif.

DAFTAR ISI

Chabib Thoha, 1996 Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada



[1] Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1996)
[2] Unhie’ Syam, (http://milvy1010.blogspot.com/2012/02/bab-i-pendahuluan.html), diunduh pada hari Minggu tanggal 19 Mei 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar