PERLUNYA KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DAN REMAJA
DI MTsN PAYAKUMBUH
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai
Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Akhir
OLEH:
NAMA : KHARISMA DWI ANDINI
KELAS : IX.1
Madrasah Tsanawiyah Negeri
Payakumbuh
(MTsN) Payakumbuh
2012/2013
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Makalah : Perlunya Komunikasi antara Orang Tua dan Remaja
di MTsN Payakumbuh
Nama : Kharisma Dwi Andini
NIS/NISN : 8633/ 9972739750
Pekerjaan : Pelajar
Payakumbuh, 06 Maret
2013
Guru Bidang Study
Armayanti, S.Pd
NIP.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Berbagai
masalah remaja yang muncul saat ini, baik yang berhubungan dengan perilaku
seks, kecanduan obat dan kenakalan remaja lainnya disebabkan antara lain oleh
kurangnya perhatian dan bekal yang diterima remaja dari orang tuanya atau orang
dewasa yang berada disekitarnya. Semuanya ini berawal dari masalah komunikasi
orang tua dan oaring dewasa dengan remaja itu sendiri. Berkomunikasi dengan
remaja membutuhkan keterampilan tersendiri yang berbeda dengan keterampilan
berkomunikasi dengan anak-anak ataupun orang dewasa. Untuk itu masalah inilah
yang akan penulis bahas dalam karya tulis ini.
1.2
Tujuan
Karya
tulis ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan cara-cara komunikasi antara
orang tua dengan remaja. Disamping itu, karya tulis disusun untuk memenuhi
syarat mengikuti ujian akhir yang diwajibkan bagi siswa kelas IX MTsN.
1.3
Metode
Pengumpulan Data
Data-data
yang ditemukan dalam karya tulis ini diperoleh dengan cara membaca buku-buku
sumber yang ada hubungannya dengan komunikasi antara oaring tua dengan remaja.
1.4
Pembatasan
Masalah
Masalah
komunikasi antara orang tua dengan remaja sangatlah luas dan kompleks. Agar
pembatasan lebih terfokus, karya tulis ini hanya membahas tentang komunikasi
antara orang tua dengan remaja di MTsN Payakumbuh kelas IX.1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa,
pembicaraan, mendengar, garak tubuh atau ungkapan emosi.
2.2 Tujuan Berkomunikasi
Paling
tidak ada lima tujuan dilakukannya komunikasi efektif dengan remaja, yaitu:
a.
Membangun
hubungan yang harmonis dengan remaja
b.
Membentuk
suasana keterbukaan dan mendengar
c.
Membuat
remaja mau bicara pada saat mereka menghadapi masalah
d.
Membuat
remaja mau mendengar dan menghargai orang tua dan orang dewasa saat mereka
berbicara
e.
Membantu
remaja menyelesaikan masalahnya
Dalam mencapai tujuan
berkomunikasi, perlu diingat bahwa orang tua dan orang dewasa juga harus lebih
dahulu siap dan mau berubah, sehingga remaja dapat menjalin komunikasi yang
efektif dengan mereka.
2.3 Yang Sering di Lakukan
Orang tua dalam Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi,
orang tua biasanya ingin segera membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi
remaja, sehingga cenderung melakukan:
a.
Lebih
banyak biccara dari pada mendengar
b.
Merasa
tahu lebih banyak
c.
Cenderung
memberi arahan dan nasehat
d.
Tidak
berusaha untuk mendengar dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami
remaja
e.
Tidak
memberi kesempatan agar remaja mengemukakan pendapatnya
f.
Tidak
mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan memahaminya
g.
Merasa
putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan
terhadap remaja.
2.4 Kunci Pokok Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi
dengan remaja, ada beberapa kunci pokok yang harus diperhatikan, yaitu pertama,
mendengar supaya remaja mau bicara, kedua menerima dahulu perasaan remaja, dan
ke tiga bicara supaya didengar.
Oleh sebab itu orang
tua dan orang dewasa harus mau belajar dan berubah dalam berbicara dan cara
mendengar.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Mengenal Diri Sendiri
Dalam berkomunikasi
terutama dengan remaja penting bagi orang tua dan orang dewasa harus mengenal:
a.
Kemampuan
dan kelebihan yang dimilikinya
b.
Kelemahan
atau kekurangan yang dirasa mengganggu
c.
Cara
memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan diri
3.2 Mengenal Diri Remaja
Penting bagi orang tua
dan orang dewasa memahami perasaan remaja. Banyak terjadi masalah dalam
berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena orang tua dan orang dewasa kurang
dapat memahami perasaan anaknya yang diajak bicara. Agar komunikasi dapat lebih
efektif, orang tua perlu meningkatkan kemampuanya dan mencoba memahami perasaan
anak sebagai lawan bicara.
Pada dasarnya kebutuhan
manusia yang paling dalam adalah keinginan agar perasaanya dimengerti,
didengar, dihargai, dan dirinya dapat diterima oleh orang lain. Dengan bersedia
menerima perasaan remaja, menunjukkan bahwa kita menghargai remaja dan hal
tersebut membuat mereka merasa berharga. Mereka akan belajar bahwa bukan hanya
perasaan mereka saja yang penting, tetapi juga perasaan orang lain sama
pentingnya.
3.3 Perasaan yang Sering
Dialami Remaja
Dua perasaan yang
sering dialami remaja adalah pertama, perasaan negatif. Perasaan ini antara
lain berupa perasaan marah, kesal, bosan, bingung, kecewa, frustasi, merasa
tidak diperhatikan, kaget, ragu-ragu, tidak nyaman, merasa tidak dicintai, dan
sebagainya. Kedua, perasaan positif, antara lain berupa perasaan berani, puas,
yakin pada kemampuan diri, senang, berminat, bannga, hebat, dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berbeda dari bab
sebelumnya, pada bab ini penulis akan memberikan hasil dan gambaran ringkas
sebagai kesimpulan dari penelitian “Perlunya Komunikasi Antara Orang tua dan
Remaja di MTsn payakumbuh”. Maka yang dapat diperoleh oleh penulis
adalah sebagai berikut:
1.
Harus
terjalinya komunikasi antara orang tua dengan remaja, agar remaja lebih
cenderung bersifat positif
2.
Agar
komunikasi antara orang tua dengan remaja bisa terjalin, maka orang tua harus
mendengar remaja bicara
3.
Dalam
mendengarkan remaja bicara, orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya,
karena itu belum tentu yang remaja inginkan
4.
Hal yang
paling diinginkan remaja adalah orang tuanya menghargainya
5.
Orang tua
harus menjaga perasaan remaja, karena perasaan memegang peranan yang sangat
penting dalam berkomunikasi
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan
di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1.
Menjalin
komunikasi antara orang tua dengan remaja sangat perlu di lakukan, agar remaja
tidak terbawa oleh arus yang negatif, untuk itu orang tua harus memilki peranan
yang sangat penting dalam pembentukan akhlak remaja
2.
Dalam
membentuk akhlak remaja, sebaiknya orang tua tidak memperlihatkan perilaku
negatifnya, karena bisa jadi remaja akan menirunya
DAFTAR
PUSTAKA
Fatonah Siti, Irawan Elly.2002.Teknik
Berkomunikasi dengan Remaja. Jakarta : Direktorat Remaja dan Perlindungan
Hak-hak Reproduksi BKKBN